Kemendes Kunjungi DKR Desa Beririjarak

Kemendes Kunjungi DKR Beririjarak
Kunjungan Kementerian Desa di Dapuer Kopi Rau

gapuraberirijarak.com-Usai meninjau lokasi pusat ekowisata di Hutan Lindung gawar gong Desa Beririjarak, kementerian desa dan daerah tertinggal (Kemendes ) bersama rombongan, pendamping desa setempat dan instansi terkait singgah di Dapoer Kopi Rau (DKR) Beririjarak Kecamatan Wanasaba Lombok Timur.

Dalam kunjungan perdananya ini tim dari kementrian tersebut melihat secara langsung proses pengolahan biji kopi mulai dari menyortiran biji hingga pada tahap akhir yakni proses pengkemasan.

Pada kesempatan itu juga berlangsung tanya jawab antara pihak Kemendes dengan menejer Dapoer Kopi Rau. Dialog membahas mengenai proses pengolahan kopi yang menjadi produk unggulan desa.

Kementerian menyarankan agar Kopi rau jenis robutsa ini harus memiliki ciri khas yang menjadi pembeda dengan kopi yang ada di tempat lain sebagai bentuk kunikannya selain itu juga harus mempertahankan kualitanya.

Sementara menejer DKR Sopian Hadi berharap dengan adanya kunjungan dari pejabat kementerian ini mampu memberikan peluang hingga mempromusikan produk ini.

“Mudahan ini jadi pelung bagi usaha produksi kopi di desa ini.” pungkasnya.

Ia juga berharap produksi kopi ini mampu menebus pasar nasional bahkan juga internasional.

Selama ini Kopi Rau banyak diminati oleh masyarakat baik lokal begitu juga masyarakat di luar daerah seperti Jawa, Sumatra, Kalimatan dan beberapa daerah lainnya.

Untuk memperkenalkan produk kopi ini, Selain mengikuti kegitan bazar yang diadakan oleh kelompok, kopi rau juga dipromusikan dengan memanfaatkan media online seperti facebook, instagram dan twitter maka dari media inilah masyarakat luar banyak yang penasaran hingga memesan untuk dikirimkan.

Dapoer Kopi Rau adalah tempat pengolahan biji kopi asli hasil petani Desa Beririjarak hingga pengkemasan dan pengiriman kepada konsumen. Sampai saat ini kopi ini cukup diminati oleh masyarakat yang ada di luar daerah.

1 Response to "Kemendes Kunjungi DKR Desa Beririjarak"